Saat ini sedang marak istilah Pelakor (Perebut Laki Orang). Istilah ini sering kali disematkan kepada wanita yang berpacaran dengan suami orang atau bisa dikatakan selingkuhan istri.
Istilah viral di sosial media sejak awal tahun 2017 lalu.
Di beberapa kasus Pelakor selalu menjadi bulan - bulanan. Ia seolah - olah orang yang paling bersalah dalam sebuah hubungan terlarang.
Bahkan tak jarang, wanita yang berpacaran dengan suami orang ini fotonya diunggah ke sosial media disertai dengan kata - kata sadis. Kemudian dikomentari oleh para istri - istri dengan kata - kata tak kalah sadis juga.
Ini hampir setiap hari saya jumpai di postingan sosial media, terbanyak itu di Facebook dan Instagram.
Lalu pantaskah kita hanya menyalahkan wanita dalam sebuah hubungan yang dalam tanda kutip terlarang?
Menurut saya dan mungkin juga anda. Dalam beberapa kasus perselingkuhan itu tak semata - mata si pelakor yang salah. Bisa jadi memang sang suami yang berjiwa Playboy.
Simple saja, sebuah hubungan percintaan tak kan pernah tercipta jika tidak sama - sama saling suka. Bahkan bisa jadi suami kalian yang mulai duluan mendekati si wanita.
Lebih parahnya lagi, kemungkinan suami anda itu mengaku masih bujangan atau duda saat mendekati sang pujaan hati baru.
So siapa yang salah? Masih mau menyalahkan Pelakor?
Atau jangan - jangan suami kurang kasih sayang dari Anda...
0 comments: