Thursday, January 18, 2018

Rumah Fatmawati Saksi Sejarah Dijahitnya Sang Saka Merah Putih

Rumah Fatmawati di Bengkulu menjadi salah satu sejarah penting proklamasi kemerdekaan Indonesia. Rumah yang terletak di Jalan Fatmawati, Kelurahan Penurunan, Kecamatan Ratu Samban, Kota Bengkulu tersebut menjadi saksi sejarah dimana Ibu Negara pertama Republik Indonesia Fatmawati Soekarno menjahit bendera merah putih yang dikibarkan di hari kemerdekaan 17 Agustus 1945.

Rumah Fatmawati ini tidak terlalu besar, hanya berukuran sekitar 100 meter persegi. Di dalam terdapat satu ruang tamu, dua kamar tidur dan satu dapur. Satu kamar untuk Ibu Fatmawati, satu kamar lagi untuk kedua orang tuanya. Fatmawati sendiri merupakan satu-satunya buah hati dari pasangan Hassan Din dan Siti Chadijah. Ayahnya merupakan salah seorang tokoh Muhammadiyah terkemuka di Bengkulu. Di rumah inilah akhirnya ibu Fatmawati bertemu dengan Proklamator sekaligus Presiden pertama Indonesia, Soekarno yang akhirnya menjadikan sepasang suami istri. Fatmawati merupakan istri ketiga Bung Karno.

Sekarang rumah yang dibangun pada tahun 1920 tersebut menjadi situs wisata sejarah yang digemari pengunjung baik dari dalam kota dan luar kota Bengkulu. Rumah panggung dengan warna coklat masih terjaga keasliannya.


Perabotan dan ornamen didalam rumah masih lengkap, seperti mesin jahit yang berada di ruang tidur Fatmawati. Mesin jahit kuno berwarna merah itulah yang dipakai Fatmawati untuk menjahit bendera yang dikibarkan pada 17 Agustus 1945.

Foto - foto kebersamaan dari Fatmawati dan Bung Karno juga masih terpajang rapi di dinding - dinding rumah. Foto tersebut menjadi saksi kecintaan soekarno kepada sang istri yang telah memberikannya lima orang anak, Guntur Soekarnoputra, Megawati Soekarnoputri, Rachmawati Soekarnoputri, Sukmawati Soekarnoputri dan Guruh Soekarnoputra.

Di ruang tamu sebelah kanan terdapat terdapat satu set meja dan kursi kayu.Di sisi kiri ruang tamu terpajang foto-foto Ibu Fatmawati, di antaranya foto saat beliau ikut melepas keberangkatan pasukan Garuda ke Kongo, foto beliau ketika menumpang sebuah becak, hingga foto beliau saat pengibaran bendera pada peristiwa proklamasi 17 Agustus 1945. Ada juga foto-foto foto-foto Ibu Fatmawati bersama Presiden Soekarno dan anak-anak mereka. Lalu juga ada 2 buah manequin yang dipakaikan baju Ibu Fatmawati.


Di halaman rumah juga dipajang patung kepala sampai bahu dari Ibu Negara pertama Republik Indonesia, yang menggunakan kerudung.

Baru - baru ini, Rumah Fatmawati difasilitasi dengan mesin jahit baru, sehingga setiap pengunjung yang datang diperbolehkan menjahit replika bendera merah putih untuk dibawa pulang sebagai oleh - oleh. Dengan menjahit bendera ditempat Ibu Fatmawati membuat kita lebih mengingat akan sejarah bendera Republik Indonesia.
Previous Post
Next Post
Related Posts

0 comments: